Resensi Buku Kesantunan Berbahasa - Abdul Chaer
A. Identitas Buku
- Judul Buku : Kesantunan Berbahasa
- Pengarang : Abdul Chaer
- Penerbit : Rineka Cipta
- Cetakan : Cetakan Pertama
- Tahun Terbit : 2010
- Bahasa : Indonesia
- Jumlah Halaman : 129 halaman
B. Ikhtisar Buku
Manusia memerlukan manusia lain di dalam hidupnya. Komunikasi adalah cara manusia berinteraksi satu dengan yang lainnya. Bila manusia ingin dikatakan sebagai manusia beradab maka dalam berkomunikasi manusia harus memperhatikan tiga hal. ketiga hal itu adalah (1) kesantunan berbahasa, (2) kesopanan berbahasa, dan (3) etika dalam berbahasa. ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam proses komunikasi.
Boleh dikatakan bahwa bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak bisa lepas dari dalam diri manusia. selain bahasa tidak bisa terlepas dari pemiliknya, bahasa pun selalu hadir dalam segala aktivitas atau kegiatan manusia. Jika kesantunan berbahasa lebih berkenaan dengan substansi bahasanya, maka etika berbahasa lebih bekenaan dengan perilaku atau tingkah laku dalam bertutur. Dalam hal ini Masinambouw (1984) mengatakan bahwa sistem bahasa mempunyai fungsi sebagai sarana berlangsungnya suatu interaksi manusia di dalam masyarakat. Ini berarti di dalam tindak laku berbahasa haruslah disertai norma-norma yang berlaku di dalam budaya itu. Oleh Geertz (1976) sistem tindak laku berbahasa menurut norma-norma budaya itu disebut etika berbahasa atau tata cara berbahasa.
Etika berbahasa ini erat kaitannya dengan norma-norma sosial dan sistem budaya yang berlaku dalam suatu masyarakat. Maka, etika berbahasa ini akan "mengatur" kita dalam hal apa yang harus dikatakan kepada seorang lawan tutur pada waktu dan keadaan tertentu berkenaan dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu; Ragam bahasa yang paling wajar digunakan dalam waktu dan budaya tertentu; kapandan bagaimana kita menggunakan giliran berbicara kita dan menyela atau menginterupsi pembicaraan orang lain; kapan kita harus diam, mendengar tuturan orang; bagaimana kualitas suara kita keras, pelan, meninggi dan bagaimana sikap fisik kita di dalam berbicara itu. Seseorang baru dapat dikatakan pandai berbahasa jika dia menguasai tata cara atau etika berbahasa tersebut.
C. Kepengarangan
Abdul Chaer ( lahir di Jakarta, 8 November 1940; umur 77 tahun ) adalah ahli linguistik bahasa Indonesia. Beliau pernah mengajar linguistik umum, semantik, sossiolinguistik dan juga psikolinguistik di Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Selain sebagai pengajar, Abdul Chaer aktif mejadi pemakalah dalam berbagai konferensi bahasa serta menjadi penulis buku beragam topik bahasa Indonesia.
D. Keunggulan dan Kelemahan Buku
- Keunggulan
1.) Bahasa ringan, mudah dipahami oleh semua kalangan
2.) Menyajikan cara bagaimana bertutur yang baik dan benar dengan bahasa yang atraktif
3.) Terdapat beberapa ilustrasi berupa gambar yang menambah kejelasan setiap bab
4.) Buku ini sangat bermanfaat bagi para elit politik, tokoh masyarakat, dan juga insan pers karena dirasa saat ini kurang dapat berbahasa santun; padahal mereka adalah pusat perhatian masyarakat. Bagaimana mayarakat dapat berbahasa santun sementara para tokoh yang seharusnya menjadi contoh tidak berbahasa santun.
- Kelemahan
1.) Sampul kurang menarik
2.) Terdapat beberapa kata yang kurang enak didengar walaupun memang sengaja digunakan sebagai kata pembanding tingkat kesantunan
Daftar pustaka : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Chaer (biografi Abdul Chaer)
http://uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
http://journal.uny.ac.id
Daftar pustaka : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Abdul_Chaer (biografi Abdul Chaer)
http://uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
http://journal.uny.ac.id